UPAYA PELESTARIAN TARI TOPENG





Pertamina Internasional EP (PIEP) 
bekerjasama dengan Keraton Kesepuhan Cirebon dan Yayasan Belantara Budaya Indonesia secara resmi membuka gelaran Pertamina Budaya di Keraton Kesepuhan Cirebon, Jawa Barat. 
Pertamina Budaya merupakan bagian dari rangkaian program Corporate Social Responsibillity (CSR) Pertamina Internasional EP di Kota Cirebon, Jawa Barat.

Presiden Direktur PIEP Denie S Tampubolon mengatakan, program Pertamina Budaya diharapkan bisa menjaga kelestarian budaya Indonesia, khususnya seni Tari Topeng Cirebon yang sudah mulai tidak banyak orang mempelajarinya. 

Seni tari terutama tarian khas Cirebon, yakni Tari Topeng, bukan hanya sebagai hiburan dan seni semata, tetapi memiliki nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Dalam tarian tersebut terkandung nilai-nilai kepemimpinan, kebijaksanaan dan kasih sayang. 

Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang kaya akan keberagamannya. Terlihat bahwa dari Sabang sampai Merauke terdapat banyak keberagaman baik suku, bahasa, budaya dan agama. Dengan keberagaman yang ada diharapkan tidak menjadi suatu penghambat untuk tetap menjadi sebuah Negara yang kokoh menggenggam erat persatuan dan kesatuan antara suku satu dengan yang lainnya. Sehingga akan tercipta suatu Negara yang damai. Dengan keberagaman suku yang dimiliki oleh Negara Indonesia ternyata memunculkan budaya yang bermacam-macam ragam , salah satunya yaitu keberagaman tari tradisional. 

Tari Tradisional merupakan tarian yang berasal dari gerakan anggota badan yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian, dilakukan secara turun temurun sehingga menjadi adat kebiasaan. Dilihat dari maknanya, seni tari tradisional memiliki filosofi yang sangat tinggi, bukan hanya sekedar menggerakkan anggota badan, tetapi tari tradisional merupakan budaya nenek moyang jaman dahulu yang perlu dilestarikan. Tari tradisional yang tidak hanya sekedar untuk menjadi hiburan semata namun bisa dijadikan sebuah karya yang di miliki oleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah pelestarian tari topeng. 

Seperti yang kita ketahui sekarang ini generasi muda yang biasa kita disebut dengan istilah “Kidz Zaman Now” sedang menggandrungi segala hal yang berbau modern. Seperti teknologi, fashion, dan juga budayanya pun sudah mulai mengikuti budaya modern. Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya modern tersebut telah menggerus sedikit demi sedikit  budaya tradisional atau budaya asli Indonesia itu sendiri. Contohnya yaitu, di Seni Budaya Tari Tradisional Indonesia, sekarang ini lebih banyak generasi muda yang memilih untuk menekuni Tari Modern seperti Kpop, Hiphop, R&B, dan lain sebagainya. Dibandingkan menekuni tari tradisional Indonesia yang sebenarnya banyak sekali mengandung nilai moral disetiap gerakannya. 

Kondisi seperti ini yang membuat tari tradisional semakin tersingkir dari tempatnya. Padahal jika bukan para generasi muda yang ikut mengembangkan budaya tari tradisional kita, siapa lagi yang akan melestarikannya agar tetap eksis sampai zaman anak cucu kita nanti? Oleh sebab itu, banyak sekali upaya yang dilakukan dalam melestarikan tari tradisional Indonesia yang sedang digalakan Pemerintah Indonesia yang dalam hal ini dijalankan oleh Dinas Budaya dan pariwisata (DISBUDPAR), yaitu dengan menyarankan sekolah-sekolah untuk mengadakan ekstrakulikuler menari (Tari Tradisional), mengadakan lomba-lomba tari antar sekolah tingkat nasional, seperti FL2SN dan lomba Suku Dinas Pariwisata, dengan reward jika memenangkan kompetisi, anak tersebut akan lebih mudah masuk sekolah yang diinginkannya dengan jalur prestasi. Dan juga yang baru diadakan, yaitu pembinaan budaya tari tradisional betawi diseluruh Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, DKI Jakarta untuk warga sekitar tersebut. 

Namun, selain upaya dari pemerintah tersebut, ada pula dari pihak swasta yang ikut serta dalam pelestarian seni budaya tari di Indonesia. Seperti, seniman-seniman tari yang mendirikan sanggar sebagai wadah pelestarian seni tari tradisional untuk warga sekitar, dan juga perusahaan yang mengadakan event kompetisi tari sehingga membangkitkan minat generasi muda untuk mempelajari tari tradisional. Contoh konkretnya, event “Indonesia Menari” yang diadakan oleh Djarum Foundation dan Galeri Indonesia Kaya, dengan menggabungkan unsur modern dan tradisional mampu membangkitkan minat anak muda mempelajari tari tradisonal Indonesia, dan juga event kompetisi tari tradisional lainnya. Dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan swasta tersebut, sedikit demi sedikit membuahkan hasil yang manis, yaitu dengan banyaknya anak muda sekarang mulai menekuni seni tari tradisional. Bahkan, tidak sedikit juga diantara mereka yang mengikuti misi budaya dan juga kompetisi tari internasional, dan membawa penghargaan-penghargaan yang mengharumkan nama Indonesia di luar negeri. Walaupun belum banyak dipublish di media social, seni tari Indonesia sudah memiliki prestasi-prestasi yang cukup membanggakan. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya tradisional, khususnya di bidang seni tari. 

Bukan hanya di sekolah, kita bisa mengadakan lomba tari tradisional dalam sebuah acara, seperti memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan acara-acara hiburan lainnya. Mengadakan festival tari tradisional yang diikuti oleh para remaja, diantaranya anak-anak SMP, SMA, ataupun Mahasiswa/I yang bertema kan “Tari Tradisional” dengan diadakannya festival tersebut jadi kita bisa melestarikannya kembali tarian tradisional tersebut dan kita juga bisa paduka tarian tradisional dengan tarian modern sehingga tarian tradisional makin menarik. 

Dalam menjaga dan melestarikan budaya local yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya local diantaranya adalah:
Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita.
Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan.
Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi peneru sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.

Mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa.
Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang dimiliki.
Menghindari sikap primodalisme dan etnosentrisme.
Ajarkan budaya kepada orang lain.
Menanamkan rasa cinta masyarakat terhadap seni tari, mengenalkan seni tari tradisional kepada masyarakat luas, dan ikut serta dalam upaya pelestarian nilai-nilai budaya. Adapun:

1. Membuat pertunjukkan

Anda memiliki kemampuan menari atau grup tari sendiri? Tidak ada salahnya untuk menampilkan tarian khas Indonesia dibeberapa tempat public. Seperti di taman atau lapangan terbuka. Sehingga banyak orang yang tertarik untuk bergabung dengn Anda.

2. Mencari Informasi Seni Tari

Anda merasa tidak memiliki bakat menari atau belum tahu seni tari? Mulailah melihat-lihat informasi tarian Indonesia dan dunia. Dengan mencari tahu, maka Anda pun akan lebih memahami makna suatu tarian. Sehingga seni tari akan memiliki arti sendiri bagi Anda.
Membagikan Informasi Kepada Orang Lain
Jika Anda penggemar seni tari atau baru mendapatkan informasi setelah melakukan pencarian, cobalah untuk membagikan ilmu yang Anda miliki. Dengan melakukan hal ini maka akan membantu menyebarkan pentingnya seni tari dalam melestarikan budaya.

3. Menampilkan Karya yang Berhubungan dengan Seni Tari

Tidak ada salahnya membuat gambar yang berhubungan dengan seni tari agar memperkenalkan tarian dengan cara berbeda. Bila Anda mengoleksi sesuatu yang berhubungan dengan tarian, seperti kostum atau foto pertunjukkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar