ALAT MUSIK PENGIRING

(Topeng ireng)
Musik Iringan Tari Topeng Ireng kesenian Topeng Ireng awalnya bernama kesenian Dayakan, istilah tersebut menurut salah satu tokoh masyarakat di Wonolelo sebenarnya ditujukan bagi orang pedalaman yang belum mengenal dunia luar. Musik pengiring kesenian Topeng Ireng memiliki karakteristik tersendiri. Sesuai dengan data yang diambil dari hasil penelitian mengenai “Karakteristik Musik Iringan Tari Topeng Ireng di Wonoleo”, maka data dijelaskan sebagai berikut.

Instrumen pengiring Topeng Ireng :
1.Jedhor adalah alat musik tradisional yang mirip 'terbang' akan tetapi dalam ukuran besar dengan diameter sekitar 48 cm. Adapun bahan kulitnya berada di bagian muka seutuhnya yang bulat melebar dan mendatar, tempat dimana pemain memukul dengan tangan atau alat pemukul lainnya.
2.Kendhang merupakan alat music yang wajib digunakan pada setiap pertunjukan
Topeng Ireng. Kendhang atau kedhuplak (masyarakat menyebutnya) memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap pola iringan Topeng Ireng. Kendhang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka berbeda nuansanya. Alat music tersebut juga termasuk jenis alat music membranophone. Cara memainkannya dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan.
3.Bendhe merupakan alat musik yang berasal dari daerah Lampung yang suaranya dihasilkan dari alat musik itu sendiri atau tergolong dalam jenis alat musik Idiophone. Bendhe Secara visual alat musik bendhe sangat mirip dengan alat musikaramba, yang membedakan keduanya hanya pada ukurannya dan warna yang digunakan.
4.Saron berbentuk bilahan dengan enam atautujuh bilah (satu oktaf) ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Instrumen ini dibunyikan dengan cara dipukul dengan alat pemukul yang dibuat darii kayu. Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis saron, yaitu demung, saron dan peking.
Melodi Setiap komposisi musik pasti memiliki melodi pokok atau melodi utama. Hal tersebut juga berlaku pada musik pengiring tari Topeng Ireng yang berada di dusun Windu Sabrang. Pada komposisi musik pengiring tarian Topeng Ireng, melodi utama ada pada vokal. Vokal sangat berperan penting pada musik pengiringtarian tersebut. Uniknya vokal disini hanya diiringi oleh alat-alat musik ritmis. Vokal pada musik pengiring tari Topeng Ireng ini berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui syair atau lirik lagu yang dibawakannya. Meskipun hanya diiringi alat musik ritmis namun menurut masyarakat, musik pengiring tersebut sudah sangat enak didengarkan.
Harmoni Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan ditemukan bahwa perpaduan ritmis pada komposisi iringan tersebut terdengar harmonis (selaras). Ketika penyanyi mulai masuk, musik tersebut mulai terdengar rancu antara musik dengan vokalnya, sebab hanya ada alat musik ritmis tanpa menggunakan alat music melodi satupun namun penyanyi tetap masuk dengan hanya mengikuti alunan ritmis, namun disitulah salah satu keunikan yang terdapat pada musik iringan tari Topeng Ireng. Pada dasarnya terdapat alat musik saron namun saron tidak dibunyikan pada saat penyanyi mulai masuk. Harmoni menurut para ahli ialah susunan dari tiga nada atau lebih, namun pada music iringan tari Topeng Ireng tidak terdapat alat musik yang bersifat harmonis ataupun melodis yang dibunyikan secara bersama untuk menghasilkan susunan tiga nada atau lebih, sehingga harmoni dihasilkan dari perpaduan alat musik sejenis yaitu alat musik ritmis. Meskipun jika diperdengarkan pada saat vokal masuk tidak harmonis, namun masyarakat menganggap musik iringan Topeng Ireng enak untuk diperdengarkan dan mampu meningkatkan gairah para penari dan juga menarik perhatian para penonton.
Ritmis Pola ritmis pada masing-masing instrumen memiliki karakter berbeda-beda. Musik pada pengiring Topeng Ireng terdengar monoton, namun ritmis atau irama pada setiap instrumennya berbeda. Masing-masing instrumen memiliki karakter dan fungsi tersendiri yang dihasilkan dari sumber bunyinya dan para penabuhnya.
Syair Lagu pada Pengiring Topeng Ireng
Lagu pada iringan tari Topeng Ireng memiliki peranan untuk menyampaikan pesan
pada kesenian Topeng Ireng.

Berikut adalah lagu-lagu wajib yang dibawakan pada pengiring Topeng Ireng:
-Aki SutopoNduwe ngelmu kang utomo
-Kanggo bekal ngalemboro
-Ge pagomo marang poro wargo
-Mulo saiki ki sutopo ngudaneni
-Dasar priyone sekti
 Bentuk Lagua pada musik iringan tari Topeng Ireng juga terdapat bentuk lagu. Lagu Aki Sutopo merupakan salah satu lagu wajib yang dinyanyikan pada musik iringan tari Topeng Ireng. Lagu tersebut merupakan bentuk lagu dengan dua bagian dengan dua kalimat yang berlainan. Pada satu bagian lagu terdiri dari 16 birama yang dibagi atas 8 birama sebagai frase tanya dan 8 birama berikutnya merupakan frase jawab. Selain terdapat pengulangan frase juga terdapat pengulangan motif pada tiap biramanya. Lagu-lagu wajib pada iringan Topeng Ireng secara keseuluruhan terdiri atas dua bagian dengan dua kalimat/ frase tanya dan jawab.
 Musik pengiring tari Topeng Ireng memiliki karakteristik tersendiri seperti music iringan tari pada umumnya. Musik iringa tari dibedakan menjadi dua bentuk yaitu bentuk internal dan bentuk eksternal. Bentuk internal adalah iringan tari yang berasal dari dalam diri si penari itu sendiri seperti teriakan, tarikan nafas dan hentakan kaki. Bentuk eksternal Karakteristik Musik Iringa. Agesti Ekasari adalah iringan tari yang berasal dari luar diri penari. Salah satu karakter yang menonjol pada musik iringan tari Topeng Ireng ialah, terdapat aksesoris pada bagian alas kaki dari kostum penari, yaitu kelinthingan dengan jumlah 200 buah yang dipakai tiap penari. Jika dipadukandengan gerakan penarinya dan iringan eksternalnya menghasilkan komposisi music pengiring yang riuh dan terlihat bersemangat.
 Dari hal ini dapat kita lihat bahwa kelinthingan merupakan salah satu bentuk iringan internal dari komposisi musik iringan tari Topeng Ireng. Pada dasarnya, instrumen yang digunakan hampir sama pada musik pengiring tari pada umumnya yang secara garis besar menggunakan alat musik ritmis, namun terdapat perbedaan dari segi jenis instrumen pengiring Topeng Ireng yang digunakan di Wonolelo dengan daerah lain. Instrumen yang digunakan daerah lain sudah cukup modern, dan lebih variatif. Seperti penggunaan alat musik elektrik organ dan juga seperangkat gamelan. Jika dilihat pada gambar, dari bentuk kendhang yang digunakan terlihat memiliki keunikan tersendiri.
Kendhang pada umumnya tidak berbentuk tabung dengan hanya satu sisi saja yang tertutup membrane. . Masyarakat memiliki sebutan unik untuk instrumen kendhang yaitu, kedhuplak. Karakter melodi yang digunakan pada komposisi musik iringan ini, secara garis besar terdapat pada penyanyi/vokal. Tangga nada yang digunakan pada lagu disesuaikan dengan lagu apa yang digunakan. Bisa saja tangganada diatonis ataupun pentatonik. Dari pola melodi pada saron lebih tepatnya dimainkan dengan menggunakan tangganada pentatonik hemitonis (pelog) dengan nada 3-4-5-7-1 (mi-fa-sol-si-do).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar