ESTETIKA TARI TOPENG



Topeng telah menjadi salah satu bentu ekspresi paling tua yang pernah diciptakan oleh peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Pada masa modern saat ini topeng merupakan salah satu bentuk karya seni tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang dimilikinya, namun sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit diterjemahkan dengan bahasa logika. Sama halnya dengan topeng Cirebon Jawa barat, terbuat dari kayu hasil bumi hutan Cirebon seperti kayu pule dan kayu sengon yang memiliki kriteria lunak dalam pengerjaannya awet dan kuat, akan tetapi harus membutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta waktu yang cukup dalam proses penciptaannya.


 Secara turun temurun kerajianan khas topeng Cirebon yang merupakan hasil kebudayaan Kota Cirebon tidak hanaya dipandang sebagai kedok, topeng atau penutup wajah. Sejarah menunjukkan kemunculan seni karya Topeng Cirebon di mulai pada masa kesultanan Cirebon yang bermuatan seni bernafaskan ajaran agama islam dan dipergunakan untuk kepentingan dakwah.Menurut literatur, Topeng Cirebon merupakan gambaran sangat puitik mengenai hadirnya alam semesta serta umat manusia. Sang Hyang Tunggal yang merupakan ketunggalan mutlak tanpa pembedaan, berubah menjadi keanekaan relatif yang sangan berbeda-beda sifatnya.Topeng Cirebon pada awalnya berpusat di Keraton-keraton, kini tersebar di lingkungan rakyat petani pedesaan. Dan seperti umumnya kesenian rakyat, maka Topeng Cirebon dengan cepat mengalami transformasi. Proses transformasi itu berakhir dengan keadaan yang terjadi pada saat ini, yakni berkembangnya berbagai gaya Topeng Cirebon seperti, Losari, Selangit, Kalianyar, Kreo, Palimanan serta berkembang di pelosok-pelosok Kecamatan Klangenan, Plumbon, serta Arjawinangun. Topeng Cirebon dikenal sebagai Panca Wanda (Lima Rupa) yang merupakan alat bantu Tarian Topeng Cirebon. Berdasarkan kepercayaan dari sejarah dan budaya Cirebon.implementasi nyata yang dikembangkan dalam dimensi Topeng Cirebon yang di komunikasikan kepada masyarakat adalah dengan menggunakan media pendukung yaitu dengan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu.Ekspresi tari yang terbalut dengan karakter penokohan topeng menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan pesan sakral dan yang mampu menjiwai diseluruh benak para penikmat seni oleh gerakan tersebut. Rekontruksi Topeng Cirenon dilihat dari pandangan sejarah dan budaya, tidah terlepas dengan unsur kesenian tari. Dapat dipastikan bahwa serpihan-serpihan tarian yang saat ini ada dan dipadukan dengan konteks budaya munculnya tarian tersebut. Konteks budaya Tari Topeng Cirebon tentu tidak dapat dikembalikan pada budaya Cirebon tersendiri. Dalam arti gerakan tari bermuatan dari unsur karakter penokohan yang terdapat dalam penjiwaan dalam bentuk topeng itu, sehingga simbol yang memadukan unsur tari dan seni musiknya tidak terlepas dari dimensi keharmonisan wajah topeng yang di komunikasikan kepada publik diatas pentas seni khas daerah Cirebon. Tarian Topeng ini adalah tarian ritual yang amat sakral. Bukan sebagai hiasan, tontonan, maupun hiburan rakyat, berdasarkan catatan kitab-kitab lama seperti babatan Jawa menjelaskan dimana ketika seni dari tari pertunjukan di dalam ruang terbatas yang disaksikan saudara-saudara perempuanya di kalangan bangsawan kerajaan, dan untuk menarikan topeng ini diperlukan laku puasa, pantang, semedi, dan sampai sekarang ini masi dilakukan oleh Dalang-dalang di daerah Cirebon. Sejak terciptanya Tari Topeng Cirebon, di masalalu senjadi salah satu tarian yang sangat langka, karena seni tari ini adalah warisan pada zaman Kerajaan, penari dan penabuh gamelan hidup dengan berkecukupan karena ditanggung oleh kalangan bangsawan ataupun kerajaan. Namun, pada zaman medernisasi saat ini, kesenian khas daerah Cirebon terwariskan secara alamian dan secara turun-temurun. Sehingga kekayaan budaya dari seni TariTopeng Cirebon, mampu membangun sistem ekonomi kelompok seni yang telah menguasai seni daerah Cirebonan ini secara menyeluruh dapat di perkuat dengan tingginya kesadaran, akan menjunjung harkat, derajat, serta martabat dari peradaban seni budaya lokal khas Cirebon. Hingga sekarang seni Tari Topeng Cirebon mulai dikenal di seluruh penjuru Tanah Pasundan, khususnya wilayah Jawa Barat. Pengembangan seni budaya terus digiatkan dengan adanya sanggar-sanggar di berbagai desa. Tedapat nilai estetika yaitu keindahan yang dihasilkan pada permukaan depan topeng, dan nilai ergonomisnya yaitu bisa digunakan untuk menutupi bagian pada wajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar