JENIS DAN GAYA TARI TOPENG


Mengenai jenis taritopeng ini, pada saat pementasan biasanya ada 5 Tarian Topeng yang sering diperankan oleh para penari. Pada setiap Topeng memiliki karakter dan gambaran yang berbeda-beda. Bentuk dan warnanya juga sangatlah berbeda. 5 jenis Tarian Topeng ini diantara lain :

1.      Topeng Panji
Pada saat pementasan ini, menggambarkan tentang seseorang yang baru saja du lahirkan kedunia dalam keadaan suci, gerakan pada tarian ini sangatlah lembut dan halus. Tarian jenis ini adalah gabungan antara hakiki diam dan hakiki bergerak.

2.      Topeng Samba
Pada saat pementasan ini, menggambarkan seseorang sedang memasuki fase kanak-kanak. Tarian ini dipentaskan dengan gerakan yang lincah dan lucu. Saat mementaskan Tarian Topeng ini, para penari menarikannya seperti layaknya anak-anak.

3.      Topeng Rumyang
Pada saat pementasan ini, Bentuk Topeng Rumyang memeiliki pesan moral yang berbeda-beda. Topeng Rumyang menggambarkan tentang seseorang yang sedang tumbuh beranjak remaja dari anak-anak. Dalam gerakan ini mengandung pesan bahwa setiap manusia yang beranjak dewasa hendaknya untuk memperbanyak perbuatan yang baik.

4.      Topeng Tumenggung
Pada saat pementasan ini, menggambarkan tentang seseorang yang memiliki sifat tegas dan berbudi pekerti luhur. Seseorang yang beranjak dewasa dapat menjadi orang yang tegas ddan penuh karakteristik. Selain itu juga dalam Tarian ini dapat menggambarkan seseorang yang loyalitasnya sangatlah tinggi.

5.      Topeng Kelana
Pada saat pementasan ini, menggambarkan tentang seseorang yang memiliki sifat angkara murka atau bisa disebut juga orang yang sangat emosional. Pada saat mementaskan tarian jenis ini penari memerankan tokoh yang sangat jahat, dalam pementasan tarian ini dapat mengandung pesan bahwa manusia harus selalu berusaha besabar agar mendapatkan kebahagiaan dan hidup di jalan yang benar.

Tidak hanya jenis topeng saja melainkan gaya Tarian Topeng Cirebon memliki beberapa gaya yang telah diakui secara adat. Ada juga perbedaan gaya tari di masing-masing desa atau daerah pada umumnya disebabkan oleh adanya penyesuaian selera penikmat dengan niai estetika gerak tarian diatas panggung. Berikut ini adalah gaya Tari Topeng Cirebon :
1.      Gaya Beber
Tari ini lahir sejak abad ke-17 Masehi di desa Beber, Lingung, Majalengka, Jawa Barat. Menurut para ahli tarian ini pertama kali dibawakan oleh Seniman dari gegesik, Cirebon. Babak yang termuat dalam gaya  tari ini meliputi, Panji, Samba, Temenggung, Jinggananom, Klana, dan Rumyang. Tarian ini biasanya dipentaskan pada saat malam hari dengan Tarian Topeng Rumyang dipertunjukkan mendekati terbitnya matahari.


2.      Gaya Berebes
Dalam babad Tanah Losari, gaya tari ini dimulai dari pindahnya Pangeran Angkawijaya ke Losari, Berebes. Pindah dari Kesultanan Cirebon untuk menghindari konflik internal serta kehidupan keraton yang serba gemerlapan. Sehingga di daerah yang baru itu, sang Pangeran mengembangkan bakat seninya, dan kemudian terciptalah gaya tarian itu. Selain pada alur ceritanya kekhasan tari ini adalah kebanyakan pengaruh kebudayaan jawa.

3.      Gaya Palimanan
Gaya ini tersebar di sekitaran wilayah Palimanan, Cirebon. Tertaulan (tabuh gamelan) pada setiap babak berbeda dalalm gaya tari ini. Kembang sungsang untuk babak Panji, gaya-gaya untuk babak Samba, Malang Totog untuk babak Tumenggung, Bendrog untuk babak Jingga Anom, undeng untuk babak Klana, dan Kembang Kapas untuk babak Rumyang.

4.      Gaya Gegesik
Gaya ini tersebar di sekitaran wilayah Gegesik, Cirebon. Kekhsannya terlihat dari raut karakteristik Topengnya. Terutama Topeng Panji, yeng berwarna putih dengan raut tenang, mata sipit merunduk tajam, hidung mancung, serta senyum terkulum. Perubahan gaya ini dimulai sedak tahun 1980-2000, pada masa itu pertunjukkan topeng sering di campur dengan dangdut sehingga bisa juga disebut Topeng Dangdut.

5.      Gaya Celeng
Gaya ini mewakili Tari Topeng yang berpusat di dusun Celeng. Pertama kali dibawakan oleh Ki Kartam yang seorang ahli da;ang dari Majalengka. Meskipun memiliki gaya kekhasan tersendiri, gaya ini memiliki kesamaan dengan gaya lainnya dan juga termasuk lagu dan musik pengiringnya yang mirip deng gaya yang ada di Gegesik dan Slangit. Gerakan tarinya yang mendekati gerakan pada gaya Pekandangan.

6.      Gaya Cipunegara
Gaya ini tersebar di perbatasan Indramayu, mulai dari Peganden hingga kebantaran sungai Cipunegara. Dan dikenal juga sebagai Tari Topeng Menor karena kemerduan dan kecantikan penarinya, dikenal sebagai Tari Topeng Jati karena salah satu pusat gaya ini ada di desa Jati, Cipunegara, Subang. Salah satu yang menarik dari gaya ini adalah pengantar menggunakan Bahasa Sunda, bukan dengan Bahasa Cirebon.

7.      Gaya Cibereng
Gaya tari ini merupakan ragam Tari Topeng Cirebon yang ada di desa Cibereng, Indramayu. Dalang dari Tari Topeng Cirebo ini sangat terkenal dengan salah satunya adalah Ki Dalang Carpan.

8.      Gaya Gujeg
Gaya Tari Gujeg ini sangat memprihatinkan di desa Gujeg, Cirebon. Dikarenakan sepeninggal Dalang Noglo di wilayah des Gujeg sudah tidak terdengar lagi adanya Dalang Topeng generasi penerusnya tersebut.

9.      Gaya Kalianyar
Gaya Tari ini terpusat disekitar desa Kalianyar, dalam pernyebaran gaya Kalianyar ini hanya dipisahkan oleh kali Winong disebelah tinur debgab desa Gujeg. Di wilayah Kalianyar terdapat beberapa Dalang Tari Topeng dan diantaranya Dalang Suutini yang sudah pensiun karena faktor usia yang semakin tua, sedangkan Dalang Kasrini masih saja aktif.

10.  Gaya Kreyo
Tarian ini terpusat di desa Kreyo, Cirebon. Pada masa kejayaan, gaya Kreyo memiliki seorang Dalang Tari Topeng  yeng sangat terkenal, Dalang itu bernama Tarmi, akan tetepi untuk saat ini yang ada hanyalah Dalang Tumus dan dia sering menjadi nayaga (penabuh gamelan) sekarang kelompok Tari Topeng Cirebon milik Dalang Keni Arja (seorang maestro Topeng Cirebon gaya Slangit), sebagai penabuh saron panimbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar